Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa
yang merupakan motto dari lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 silam
menjadi dasar bagi pemuda Indonesia untuk bersatu melakukan pergerakan
merebut kemerdekaan. Kesatuan diantara pemuda dan keinginan bersama
untuk merdeka memberikan peluang besar untuk mencapai tujuan perjuangan.
Jika kita flash back mengingat sejarah
terbentuknya sumpah pemuda dan awal munculnya pergerakan para pemuda
dalam memerdekakan negara ini dari bangsa penjajah, banyak perhimpunan
dan organisasi pemuda yang muncul yang memiliki cita – cita dan
keinginan bersama.
Lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908 yang
diprakarsaai oleh Dr.Soetomo, Dr.Cipto Mangunkusumo dan EFE.Douwes
Dekker menjadikan bangsa Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan yang
sudah lama dipikul atas penjajahan bangsa – bangsa luar. Kelahiran Budi
Utomo ini memberikan dampak yang bagus dan direspon oleh pemuda
Indonesai dengan munculnya organisasi – organisasi kepemudaan dan
himpunan pemuda.
Munculnya organisasi dan himpunan pemuda
Indonesia menumbuhkan semangat perjuangan dan mempererat persatuan
serta menyamakan tujuan yang dahulunya masih bersifat kedaerahan.
Para pemuda dahulu sadar bahwa sifat
kedaerahan yang selama ini masih tertanam di benak mereka akan
menghambat cita – cita yang hendak mereka capai. Begitu juga dengan
sifat ketergantungan kepada pemimpin akan menjadi kendala bagi mereka
untuk meraih kemerdekaan. Atas kesadaran inilah yang melatarbelakangi
diselenggarakannya kongres pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda yang
menjadi patokan dalam pergerakan mereka.
Sumpah Pemuda yang telah berusia 84
tahun seolah – olah kurang menunjukkan eksistensinya dikalangan muda –
mudi Indonesia sekarang. Begitu sulitnya perjuangan pemuda pada zaman
dahulu untuk melahirkan pemersatu diantara pemuda ini. Perjuangan keras
dan bersifat dinamis yang berkobar – kobar pada pemuda dahulu sekarang
hilang dimakan waktu dan perubahan kehidupan.
Sangat disayangkan, alat pemersatu
pemuda Indonesia yang begitu bergairah untuk diaplikasikan mulai hilang
dari kehidupan pemuda sekarang. Kesadaran akan keinginan bersama untuk
bersatu melawan penjajahan masa kini diantara pemuda sudah mulai pudar.
Kehidupan yang serba instan melenyapkan dan menutupi kesadaran itu.
Pemuda adalah generasi penerus bangsa
ini, dengan pegucapan ikrar Sumpah Pemuda berarti pemuda saat itu
bersatu untuk membangun bangsa, bersatu untuk mebebaskan bangsa dari
belenggu penjajahan masa kini dengan nilai – nilai kebersamaan dan
persaudaraan, toleransi, tanggung jawab dan disiplin diri, memiliki
wawasan, dan berjiwa nasionalis. Hal inilah yang sebenarnya perlu
ditanamkan bagi pribadi pemuda sekarang.
Suatu hal yang paling disayangkan bagi
pemuda Indonesia saat ini yaitu banyak diantara pemuda yang tidak
mengetahui isi dari Sumpah Pemuda yang sebenarnya. Hal ini adalah
tantangan besar untuk memersatukan cita – cita dan keinginan bersama
bagi bangsa ini. Bagaimana mungkin persamaan itu bisa bersatu jika
dasarnya saja tidak diketahui.
Dalam menghadapi hari depan yang mana
arah dan tujuan bangsa ini adalah di tangan pemuda masa kini, dalam
perenungan sumpah pemuda kita dapat bertanya pada generasi muda
sekarang. Republik ini dirintis dengan buaian, dilahirkan dengan modal
kecerdasan, dengan serangan kecerdasan. Dapatkah diri kita kembangkan
demikian dengan peningakatan kesempatan kritis dan cerdas?
Pemuda Indonesia saat ini perlu dihimbau
dan ditegaskan dengan meningkatkan solidaritas, integritas, dan
profesionalitas pemuda menuju bangsa yang sejahtera dan bermartabat.
Karena hal ini mampu membangkitkan kesadaran segenap pemuda Indonesia
dalam meningkatkan semangat kebangsaan serta mengantisipasi masih
lemahnya daya saing pemuda Indonesia. Hal ini juga dapat menginspirasi
pemuda dalam melakoni pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.
Peningkatan kesadaran pemuda masa kini
akan memampukan pemuda dahulu sebagai the founding fathers mentransfer
semangat Sumpah Pemuda 1928 dalam menghadapi berbagai tantangan
kehidupan bangsa di era kekinian. Sehingga, peringatan Hari Sumpah
Pemuda yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun, tetap memiliki
relevansi historis dari waktu ke waktu.
Salah satu wujud semangat Sumpah Pemuda
di era kekinian adalah dengan memunculkan kesadaran bahwa kemajuan
bangsa yang berkeadilan sosial dan bermartabat, akan lebih cepat
tercapai apabila bangsa Indonesia tetap mempertahankan rasa persatuan
dan kesatuan. Menyadari itu semua, sudah sepatutnya para pemuda memiliki
kesadaran posisi untuk terus mengasah jiwa kepeloporannya dalam
memperbaiki kualitas kehidupan bangsa kita.
Dengan seperti itu kelak dari antara
para pemuda sekarang, akan muncul pemimpin – pemimpin bangsa yang
memiliki kesadaran sejarah yang tinggi sekaligus memahami karakteristik
bangsa Indonesia yang majemuk. Kita tidak boleh melupakan sejarah.
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah; Jasmerah! Bung Kamo pernah
mengatakan bahwa orang yang melupakan sejarah akan menjadi bayi seumur
hidup. Oleh karena itu nilai – nilai sejarah dan semangat persatuan dan
kesatuan sebagaimana yang terkandung dalam Sumpah Pemuda kiranya dapat
diresapi, demi mengembangkan watak nasionalis – religious, menjaga
eksistensi NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UDD 1945 yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Harapan bagi pemuda sekarang dalam
memperingati Sumpah Pemuda supaya menunjukkan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia atas kesadaran sendiri dan bukan merupakan paksaan,
karena modal kekuatan bangsa adalah persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Dengan persatuan dan kesatuan bangsa ini niscaya gangguan dari arah
manapun dapat ditanggulangi dengan baik dan sigap.
ditulis oleh Arion Euodia Saragih, Komisi 1 BPM KMFP Unpad 2013